04 March, 2008

Acara Temu Muka Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Prof Dr. Meutia Hatta Swasono dengan anggota DWP PTRI New York


  • Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono (tengah) didampingi oleh Dra. Setiawati Arifin, MSc, Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (kanan) dan Ny. Ratna Jatmiko yang bertindak sebagai moderator pada acara Temu Wicara.

Diantara kesibukan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Prof Dr. Meutia Hatta Swasonomenghadiri siding dan pertemuan di PBB, pada tanggal 27 Februari 2008 di PTRI New York beliau masih menyempatkan diri untuk bertemu dengan anggota DWP PTRI New York. Hal ini selalu beliau lakukan manakala berkunjung ke New York. Pada acara temu muka kali ini beliau didampingi oleh Ibu Dra. Setiawati Arifin, MSc Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan


Peserta Temu Wicara asyik mendengarkan paparan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan

Dalam paparannya beliau antara lain menyampaikan kemajuan pembangunan pemberdayaan perempuan yang telah dicapai yaitu :
1. Di Bidang Pendidikan
Telah meningkatnya akses dan partipasi perempuan yang setara dengan laki-laki di pendidikan dasar dan menengah walaupun masih dijumpai kesenjangan yang berarti di pendidikan tinggi.
2. Di Bidang Kesehatan
Kebijakan Gerakan Sayang Ibu dan Perlindungan dari penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, peningkatan gizi, program ASI, penghapusan kurang kalori protein, pemerian vaksinasi, peningkatan peran laki-laki pada program KB telah meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak di bidang kesehatan dan penurunan angka kematian ibu dan anak.
3. Di Bidang Ekonomi
Kebijakan Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) berupaya untuk emningkatkan akses perempuan pengusaha mikro dan kecil terhadap sumberdaya keuangan. Perempuan pengusaha mmikro dan kecil banyak berperan di sector informal.
4. Di Bidang Politik dan Pengambilan Keputusan
Kebijakan afirmatif di bidang politik dengan mendorong UU Pemilu No. 12 tahun 2007 mewajibkan parpol untuk memberi alokasi 30% pada perempuan dan mengintegrasikan isu gender pada kurikulum pendidikan struktural di seluruh kelas yang mendorong peran perempuan di sektor politik dan pengambilan keputusan.
5. Di Bidang Sosial Budaya dan Lingkungan
Sudah ada pergeseran nilai mengenai pentingnya Pemberdayaan Perempuan dan Keadilan serta Kesetaraan Gender, mendorong tersusunnya UU Pornografi untuk mengatasi degradasi moral, penanaman 13 juta pohon diseluruh Indonesia yang dicanangkan oleh Ibu Negara pada bulan Desember 2007 menunjukkan peran perempuan dalam mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
6. Perlindungan Perempuan
Tersusunnya UU KDRT No. 23 tahun 2003 dan UU PTPPO No. 21 tahun 2007 untuk melindungi perempuan dari tindak ekkerasan dalam rumah tangga dan korban tindak pidana perdagangan orang.
7. Mendorong peran aktif perempuan dalam penyelesaian konflik dan penanganan bencana
Mendorong peran perempuan lansia dan penyandang cacat untuk tetap berperan aktif dalam pembangunan nasional.

Ibu Sranya Natalegawa saat menyerahkan tanda mata dari DWP PTRI New York kepada Meneg PP.

Setelah beliau menyampaikan paparannya acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Moderator untuk acara kali ini adalah Ny. Ratna Djatmiko. Acara ditutup dengan pemberian kenang2an oleh Ibu Sranya Natalegawa Penasehat DWP PTRI New York kepada Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Prof Dr. Meutia Hatta Swasono.
(Rizky Taihitu)

No comments: