14 April, 2008

Manten Jawa Di New York

It was a wonderful performance…”
“It’s very relaxing…”
“It’s a divergence from the hectic life in New York”
“The slow tempo (of the ceremony) and the music are very soothing


Kata-kata di atas merupakan sebagian dari komentar yang diucapkan oleh para tamu yang telah datang menghadiri pagelaran Upacara Pernikahan Adat Jawa yang diselenggarakan pada tanggal 10 April 2008 di Aula PTRI New York. Tetamu yang antara lain terdiri dari istri Wakil Tetap negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan juga wakil dari UNDWC sangat terpukau dan kagum dengan persembahan hari itu. Kesan yang mendalam ini berharga bagi ibu-ibu anggota DWP PTRI NY yang telah bekerja dengan tekun dan serius untuk memastikan pagelaran berjalan dengan sempurna.

Ibu-ibu dan beberapa staf lokal dikerahkan untuk menjalankan peran setiap bagian yang terdapat di sebuah prosesi upacara perkawinan adat Jawa. Peran pengantin dipegang oleh pasangan suami-istri Bapak Buana Jaya dan Dina Jaya. Orang tua masing-masing pengantin diperankan oleh staf lokal, begitu juga Ustadz yang “menikahkan” saat upacara Ijab Kabul. Sementara itu, ibu-ibu anggota DWP PTRI NY bertugas menjadi pelengkap rombongan seperti untuk peran kembar mayang, pendamping pengantin, asisten dukun rias dll. Ny Dina Jaya kembali harus didandani selayak hari pernikahannya dahulu dan tampak cantik sekali berkat sepuhan kuas rias seorang pemaes profesional yang kini tinggal di kota New York.

Para tamu berdatangan tepat waktu dan segera memenuhi seluruh kursi yang disusun style teater di dalam ruangan yang didekor selayaknya ruang resepsi perkawinan di Indonesia, lengkap dengan wewangian yang berdaya menenangkan. Setelah MC Ny. Ratna Jatmiko membuka acara, Penasihat DWP PTRI New York, Ibu Sranya Natalegawa memberi sambutan dan memperkenalkan Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi melalui upacara perkawinan adat Jawa ini. Tepat pada saatnya, lampu dimatikan dan suara gending Jawa yang terdengar sangat mistis segera pula memenuhi ruangan, disusul dengan masuknya empat penari Gambyong. Alunan musik yang tenang dan gerakan penari yang lemah gemulai mengantarkan para tamu pada pembukaan upacara sore itu.

Urutan acara berikutnya adalah kedatangan rombongan kedua mempelai dari dua sisi ruangan diiringi gending Jawa yang diputar selama pagelaran berlangsung. Di depan pelaminan ibu dari calon istri menerima bingkisan dari pihak laki-laki berupa pisang. Kemudian pasangan kembar mayang dari kedua belah pihak bertukaran hiasan janur yang kemudian diletakkan di atas panggung, di kanan-kiri pelaminan. Sesaat setelah rombongan meninggalkan ruangan, upacara Ijab Kabul diilustrasikan secara singkat, di mana Ustad, ayah dari mempelai putri dan pengantin pria duduk mengelilingi meja dan berjabat tangan tanda nikah sudah diterima.

Perkawinan adat Jawa menampilkan prosesi yang penuh dengan simbolisme dan ritual. Oleh sebab itu, upacara dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti dengan mudah dan logis oleh para tamu undangan. Hampir seluruh komponen upacara dilakukan sesuai dengan tradisi, seperti Balangan Suruh di mana kedua mempelai saling melemparkan daun sirih (menurut adat, unsur ini dilakukan untuk memastikan bahwa pengantinnya adalah benar manusia dan bukan gadungan). Namun untuk upacara Wiji Dadi, di mana seharusnya pengantin pria memecahkan telur dan pengantin putri kemudian membasuh kaki yang digunakan untuk menginjak telur tadi, dihapus dan digantikan dengan cara kedua mempelai tetap berdiri sama tinggi dan saling menghormati. Begitulah, prosesi demi prosesi dilaksanakan hingga saat Timbang, di mana kedua mempelai harus duduk di pangkuan ayahanda. Penonton tertawa geli karena tidak terbayang beratnya! Namun ketika dijelaskan oleh MC bahwa timbang dilakukan untuk menyatakan bahwa orangtua mengasihi kedua anak sama beratnya, para tamu berseru “Oooo”, tanda mengerti.

Demikianlah, pada akhir upacara perkawinan yang ditutup dengan Sungkeman, hadirin dijamu lagi dengan persembahan lain yang dihiasi dengan lantunan musik pengiring tari Merak yang dibawakan oleh Ibu Lies Putu Adnyana. Sambil menjemput mempelai dan kedua orangtua di atas panggung dan menuntun keluar aula, pagelaran pada sore hari yang sangat cerah di kota New York itu selesailah sudah. Hadirinpun bertepuk tangan sangat meriah! Di luar ruangan, hidangan khas Indonesia telah menunggu dan tetamu menyantapnya dengan antusias. Di ruang sebelah, bazaar kecil yang menyediakan berbagai selendang dan baju batik serta cinderamata diserbu pula. Tamu berebut memilih selendang, semua merasa dialah yang memegang ujung lainnya terlebih dahulu. Setelah kalah “bertarung” di ajang ini, selendang yang digunakan seorang ibupun diincar dan dipaksa untuk dijual! Namun sang ibu tidak mengijinkannya karena sudah sepasang dengan kain yang digunakannya saat itu! Akhirnya semua hanya bisa tertawa…











Walaupun penuh dengan simbolisme dan ritual, hadirin yang terdiri dari berbagai bangsa dapat memahami paket pagelaran upacara pernikahan adat Jawa yang dipertunjukkan - tanpa mengetahui bahwa sudah terjadi modifikasi di sana-sini! Acara yang awalnya diisi dengan ritme dan tempo yang menenangkan, diakhiri dengan suasana yang penuh dengan tawa dan rasa kekeluargaan. Semua tampak puas dan terkesan, baik itu penonton maupun penyelenggara .





3 comments:

Anonymous said...

Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/pengetahuan_umum/manten_jawa_di_new_york/

Fajar.N said...

Sunguh sangat menarik, pengenalan budaya yang sangat kreatif dan brilian. Saya sangat tertarik dengan suasana yang sedang di dialami dalam posting ini. Saat pertama melihatnya ( I've got to be a part of those happy people ) itulah yang terucap di benak saya I'm so excited. And the second question is do i have a change??? how could i make it? and many subsequent questions. Nevertheless I like this blog and hopefully I could get in touch with you're all. :)

Anonymous said...

KADAN PUTGEL ONLINE CASINO, GEM, SLOTS
Play online casino games, get rich on your favorite casino septcasino games, win big at the Kada Casino 온카지노 Online Casino in GEM, SLOTS. The thrill of winning the jackpot 바카라 사이트 is